Rabu, 19 Desember 2012

© Manufacture of Dimethyl Ether from Methanol, (Pembuatan Dimetil Eter dari Metanol)


Persamaan reaksi kimia :
  
   2 CH3OH    ---------->       CH3OCH3 + H2O
  
Dimetil Eter (DME) merupakan senyawa eter yang paling sederhana. Senyawa eter adalah senyawa karbon dengan rumus molekul CnH2n+2O, dan rumus molekul DME adalah (CH3)2O dengan berat molekul 46,069 ( Perry’s, 2002)

DME memiliki sifat fisik yang serupa dengan Liquified Petroleum Gas ( LPG ) sehingga selain dapat langsung digunakan sebagai sumber energi peralatan rumah tangga, pengemasan dan pendistribusiannya mudah. Karakter pembakarannya sama dengan gas alam. DME dibuat dari derivatif gas alam,metana (CH4), yaitu metanol dapat juga dibuat dari derivative batu bara atau biomasa. DME merupakan senyawa yang tidak beracun, sehingga saat ini digunakan sebagai aerosol propellant oleh industri kosmetik dan kesehatan,sebagai pengganti CFC propellant. Kegunaan lainnya adalah sebagai tenaga pembangkit untuk gas turbin, keperluan rumah tangga ( memasak, menghangatkan ), bahan bakar mesin diesel dan bahkan sebagai sumber hydrogen untuk bahan bakar kendaraan ( International DME Association.com,2005 ).

Dimethyl Ether (DME) merupakan salah satu bahan dasar dan bahan intermediate dalam industri kimia. Di Indonesia DME digunakan sebagai aerosol propellant yang tidak berbahaya pada inhaler dan peralatan kosmetik, air refresher, penyemprot cat lukis, penyemprot insektisida dan sebagai bahan baku pembuatan dimetil sulfat berkemurnian tinggi.
Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan yang ketat dalam bidang industri, Indonesia dituntut untuk dapat memenui kebutuhan bahan kimia dalam maupun luar negeri. Maka dari itu produk yang dihasilkan dari pabrik dimetil eter yang dirancang ini diorientasikan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja tetapi juga untuk ekspor ke luar negeri khususnya Cina, India, Jepang, Amerika dan Eropa.
Dengan orientasi ke pasar ekspor ini diharapkan bahwa hasil penjualan yang diperoleh dapat menambah devisa  bagi negara.

Terdapat 2 metode umum yang dapat digunakan untuk memproduksi dimetil eter, yaitu :
1)   Metode Sintesis langsung
      Reaksi yang terjadi adalah :

      2CO(g)   + 4H2(g)    ------>   (CH3)2O(g)    +  H2O(l) 

 Reaksi  tersebut berlangsung pada suhu operasi  2500C – 3670C. Mekanisme reaksi pembentukan DME melalui pembentukan metanol dan proses dehidrasi. Kelemahan dari proses ini adalah prosesnya lebih panjang sehingga menjadi lebih mahal karena harus ada unit-unit proses lain untuk menyediakan bahan baku gas sintesis CO dan H. HO yang terbentuk akan bereaksi dengan bahan baku CO membentuk  CO2, reaksi samping ini menimbulkan limbah yang memerlukan penanganan khusus.
  
2)  Metode Dehidrasi Metanol
Reaksi yang terjadi adalah :
      2CH3 OH(g)  --------->  (CH3)2O(g)  +  H2O(l)

Dengan kondisi operasi :
      Suhu                : 250°C – 370°C
      Tekanan           : 12 atm
      Katalis             : Al2O3.SiO2
      Fase                : Gas

      Bahan baku yang digunakan adalah metanol cair yang diuapkan dengan   vaporizer, kemudian diumpankan kedalam heat exchanger, setelah itu dimasukkan kedalam reaktor yang berisi katalis Al2O3.SiO2. Reaksi berlangsung dalam fase gas, menggunakan reactor fixedbed adiabatis karena panas reaksinya tidak terlalu besar, hanya – 11,770 kJ/kmol pada 2600C. Dari reaktor, dimetil eter, metanol dan air didistilasi dengan menara distilasi 01. Hasil atas MD-01 merupakan produk yang diharapkan langsung disimpan ke alat penyimpan, sedang hasil bawahnya metanol dan air didistilasi kembali dalam menara distilasi kedua. Hasil atas MD-02 metanol di recycle ke vaporizer dan hasil bawah adalah air buangan. Proses dehidrasi metanol, merupakan proses yang dipakai secara luas sebab sederhana dan kemurnian produknya tinggi.
( mg engineering.lurgi,2002 )

Flow Diagram Proses:


  

DATA UNTUK REAKTOR

  • Kondisi operasi
                   Suhu                   : 250 - 370°C
                   Tekanan              : ± 12 atm
                   Sifat reaksi          : eksotermis
                   Kondisi proses    : adiabatic

  • Katalisator
                   Jenis                    : Alumina silicat (zeolit)
                   Bentuk                : silinder
                   Ukuran                : 1/16 in x 3/16 in
                   Bulk density,Ρb  : 0.78 kg/m3
                   Void space          : 0.35

  • Kinetika reaksi
                    rA = k.pA      (Applied Catalysis, 69, 139-148, 1991)

                   k = A. exp (-E/R.T)

dimana :
rA : kecepatan reaksi metanol, kmol/ (m3.jam)
k   : konstanta kecepatan reaksi
A  : frekwensi tumbukan
: 1,21 x 106 kmol/m3.jam.kPa
E  : energi aktivasi
: 80,48 kJ/mol = 19222 kkal/kmol
R  : konstanta gas ideal, 1.987 kkal/(kmol.K)
T  : Suhu operasi, K
PA : Tekanan parsial metanol, kPa


Data US Patent untuk proses pembuatan Dimethyl Ether dari Methanol adalah US Patent No. 20120220804 , 30 Agustus 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar