Minggu, 14 Agustus 2016

© Manufacture of Ammonium Sulfate from Ammonia and Sulfuric Acid

Amonium sulfat atau (NH4)2SO4 adalah garam anorganik yang memiliki beberapa kegunaan, seperti sebagai pupuk pengaya hara tanah atau sebagai bahan tambahan makanan. Amonium sulfat mengandung 21% unsur nitrogen dan 24% unsur belerang. Amonium sulfat akan mengalami penguraian bila dipanaskan hingga suhu 250°C, dan pertama-tama membentuk amonium bisulfat. Jika dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi, amonium sulfat akan terurai menjadi amonia. nitrogen, sulfur dioksida, dan air.
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang mengandung amonium sulfat yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak.
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian, tetapi memberi keuntungan masuknya hara utama lainnya, belerang. Dalam budidaya tebu, ZA adalah pupuk yang wajib diberikan karena tidak memberi efek penurunan kadar gula (rendemen), berbeda dari pemberian urea saja. Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.

Penggunaan utama dari amonium sulfat sebagai pupuk untuk tanah basa. Di tanah ion amonium dilepaskan dan membentuk sejumlah kecil asam, menurunkan keseimbangan pH tanah, sementara kontribusi nitrogen penting bagi pertumbuhan tanaman. Kerugian utama untuk penggunaan amonium sulfat adalah kandungan nitrogen yang rendah relatif terhadap amonium nitrat, yang mengangkat biaya transportasi.
Ini juga digunakan sebagai bahan pembantu pertanian semprot untuk insektisida yang larut dalam air, herbisida, dan fungisida. Juga berfungsi untuk mengikat zat besi dan kation kalsium yang hadir di air sumur dan sel tanaman.
Ammonium sulfat dalam skala lebih kecil digunakan dalam penyusunan garam amonium lainnya, terutama amonium persulfat. 
Amonium sulfat telah digunakan sebagai pengawet kayu, namun karena sifat higroskopisnya, penggunaan ini sebagian besar telah dihentikan karena masalah yang terkait dengan logam pengikat korosi, ketidakstabilan dimensi, dan kegagalan finish.


REAKSI KIMIA
      
Pembuatan amonium sulfat merupakan proses netralisasi yang merupakan reaksi antara amonia dan asam sulfat yang diumpankan secara kontinu ke dalam reaktor membentuk amonium sulfat. Kondisi operasi pada reactor adalah 60°C dan tekanan 1 atm. Pada kondisi ini umpan asam sulfat dan ammonia dalam fase cair yang berarti dalam bentuk larutan. 
Persamaan reaksi kimia: 
2 NH3(aq)  +  H2SO4(aq)    ====>     (NH4) 2SO4(aq) 
Reaksi netralisasi ini dilakukan di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB / CSTR) dimana reaksi terjadi antara asam sulfat dengan amonia membentuk amonium sulfat. Konversi reaksi tinggi karena reaksi asam dan basa, seperti umumnya reaksi netralisasi akan bersifat eksotermis. Dengan demikian diperlukan pendinginan agar suhu reaksi bisa dijaga tetap 60°C untuk menjaga jangan sampai amonia hilang karena menguap. Waktu reaksi relative lebih cepat untuk mendapatkan konversi yang besar.

URAIAN PROSES

Pada proses ini, asam sulfat H2SO4 98% diumpankan ke dalam tangki pencampur (TP-01) untuk diencerkan dengan air sehingga konsentrasinya menjadi 50%. Pada saat yang sama ammonia diencerkan dalam tangki pencampur (TP-02) sehingga konsentrasinya menjadi 20%. Kemudian kedua larutan ini diumpankan ke dalam Reaktor.  
Reaktor yang digunakan adalah reactor alir tangki berpengaduk (RATB).  Di dalam Reaktor terjadi reaksi antara asam sulfat dan amonia membentuk ammonium sulfat. Reaksi dijalankan pada suhu 60°C dan tekanan 1 atm dengan konversi sekitar 99%. Reaksi bersifat eksotermis maka untuk menjaga suhu reaksi tetap 60°C diperlukan pendinganan. Pendingin yang digunakan adalah air yang dialirkan ke dalam coil pendingin di reactor.
Hasil reaksi diumpankan ke dalam evaporator (EV-01) untuk menguapkan seluruh sisa ammonia dan sebagian besar air. Larutan ammonium sulfat jenuh yang keluar dari evaporator kemudian diumpankan ke dalam crystallizer (evaporative crystallizer), untuk mengkristalkan ammonium sulfat dengan cara menguapkan air sebagai solvennya. Slurry yang terbentuk kemudian dipisahkan di dalam centrifugal filter. Filtrat yang keluar centrifugal filter yang merupakan mother liquor dikembalikan lagi ke crystallizer sedangkan cake/padatan dikeringkan ke dalam rotary drier sehingga diperoleh kristal ammonium sulfat dengan kemurnian (kadar) 98 %.

DIAGRAM ALIR






DATA UNTUK REAKTOR

Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB / CSTR)

☻Kondisi operasi
 Suhu: 60°C
 Tekanan: 1 atm
 Sifat reaksi: eksotermis
 Kondisi proses: isotermal - non adiabatis
 Pendingin: air

☻ Kinetika reaksi
 
Reaksi antara ammonia dan asam sulfat akan menghasilkan amonium sulfat dalam bentuk larutan. Reaksi terjadi dalam fase cair dan tidak ada reaksi samping yang terjadi.
              
Persamaan reaksi kimia:

2 NH3(aq)   H2SO4(aq)    ====>     (NH4) 2SO4(aq)

Persamaan reaksi antara amonia dan asam sulfat adalah reaksi order 2 dan dinyatakan dengan persamaan kecepatan reaksi: 
  
rA = k.CA.CB 
k = 2612.6 m3/kmol.jam
dengan:
rA     = kecepatan reaksi
 kmol/  m3.jam
CA     = konsentrasi amonia
 kmol/  m3
CB     = konsentrasi asam sulfat
 kmol/  m3

Harga konstanta kecepatan reaksi sebesar 2612.6 m3/kmol.jam dihitung menggunakan collision teori yang ada di buku J.M.Smith, 1981, Chemical Engineering Kinetics. Dengan harga konstanta kecepatan reaksi sebesar ini dan konversi 99% akan membutuhkan waktu tinggal selama 1.4 jam

Banyak patent yang memberikan proses pembuatan ammonium sulfat dengan berbagai cara dan teknik. Diantaranya dengan fase umpan reaktan yang berupa gas dan tipe reactor yang digunakan berbeda, termasuk ammonium sulfat sebagian sudah berbentuk kristal saat keluar dari reactor, karena jumlah air di system reaksi jumlahnya sedikit.

Data US Patent untuk pembuatan amonium sulfat diantaranya adalah  United States Patent No  2659659,  17 November 1953 dengan label:  Ammonium sulfate production
Download United States Patent 2659659

Ada juga US Patent untuk pembuatan amonium sulfat yaitu United States Patent No  4250160,  10 Februari 1981 dengan label: Production of ammonium sulfate
Download United States Patent 4250160

Minggu, 11 Zulqaidah 1437 H / 14 Agustus 2016 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar