Jumat, 30 September 2016

© Manufacture of Lauryl Sulfat from Lauryl Alcohol and H2SO4

Lauryl sulfat adalah senyawa organik ini masuk organo sulfate. Ini terdiri dari  12 rantai karbon yang melekat pada grup sulfate. Dodecyl hydrogen sulfate, adalah ester dodecyl alcohol dan asam sulfat. Rantai hydrocarbon dikombinasikan dengan ujung yang polar memberikan sifat senyawa  amphiphilic dan membuatnya berguna sebagai detergent. Senyawa yang berasal dari campuran yang dihasilkan oleh minyak kelapa dan sawit murah, adalah komponen umum dari banyak pembersih rumah tangga, kebersihan pribadi dan kosmetik, farmasi, dan produk makanan, serta pembersihan dan produk formulasi industri dan komersial.
Lauryl sulfat termasuk dalam senyawa sulfat, yaitu seyawa hidrokarbon yang memiliki gugus OSO3H (gugus sulfat). Proses pembentukannya masuk kategori sebagai reaksi sulfatasi. Sulfatasi adalah proses melekatkan gugus –OSO2OH pada karbon menghasilkan ROSO2OH atau melekatkan gugus –SO4- diantara 2 karbon membentuk ROSO2OR. 
Bahan pengsulfonasi dan pengsulfatasi, yaitu SO3 dan senyawa yang berasal dari SO3 berupa SO3, Oleum, H2SO4 pekat, Asam Chlorosulfonat (ClSO3H), SO3 yang terikat senyawa organik, asam sulfamat
Secara umum, untuk menghasilkan senyawa- senyawa sulfat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
Esterifikasi Lauryl alkohol dengan asam sulfat

Reaksi :
C12H25OH+ H2SO4     ===>     C12H25OSO3H + H2O

Cara ini merupakan cara yang pertama kali dilakukan untuk proses sulfatasi. Reaksi terjadi pada suhu  25-40oC, dengan konversi 93% - 98%, reaksi terjadi pada fase cair. Hasil samping berupa air (H2O) yang pemisahannya mudah. Bahan baku yang digunakan tersedia di dalam negeri dan murah. (Whitman, 1968)

Reaksi dengan sulfonating agent asam klorosulfonic

Reaksi :  
C12H25OH + ClSO3H     ===>    C12H25OSO3H + HCl

Reaksi terjadi pada temperature 25-40oC, reaksi terjadi pada fase cair, biasanya dijalankan secara kontinyu  dan menghasilkan produk yang sifat kenampakan yang baik dan konversi 98%. Pada reaksi ini  terbentuk hasil samping HCl yang harus dinetralkan dengan gas N2. Reaksi ini harus dijalankan pada temperatur serendah mungkin karena reaksinya eksotermis. Pemisahan HCl yang tidak sempurna akan mengganggu produk.

Reaksi langsung dengan agen pengsulfonat yaitu sulfur trioksida dan inert gas

Reaksi :  
C12H25OH + SO3     ===>           C12H25OSO3H  

Reaksi terjadi dengan temperature 40oC. Reaksi hanya membentuk produk utama. waktu reaksi berlangsung sangat cepat dan sangat eksotermis. Viscositasnya tinggi. (Groggins,  1958)

Lauryl Sulfat (dodecil sulfat) dengan rumus molekul C12H25OSO3H.  Bahan kimia ini mempunyai manfaat yang sangat luas dan banyak dipakai dalam berbagai industri, antara lain:
- Surfaktan (Surfactant)
- Katalis reaksi esterifikasi, alkilasi, polimerisasi
- Bahan pembersih (Detergent)
- Bahan additive pada minyak
- Resin penukar ion (Ion exchange)
- Pengelmusi (Emulsifying agent)


REAKSI KIMIA
      
Pembuatan lauryl sulfat merupakan proses reaksi antara lauryl alkohol dan asam sulfat (atau oleum) yang diumpankan secara kontinyu ke dalam reaktor membentuk lauryl sulfat. Kondisi operasi pada reactor adalah suhu di bawah 60°C dan tekanan 1 atm. Umpan oleum 20% dan lauril alkohol dalam fase cair.

Reaksi :
C12H25OH+ H2SO4.SO3     ===>     C12H25OSO3H + H2SO4

Reaksi ini dilakukan di dalam 2 jenis reactor yang pertama adalah Reaktor Alir Pipa (RAP) dan yang kedua adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB / CSTR). Di dalam RAP reaksi terjadi antara lauryl alcohol dengan SO3 membentuk lauryl sulfat sampai semua SO3 habis bereaksi menyisakan asam sulfat. Selanjutnya reaksi dilanjutkan di dalam RATB  dimana reaksi terjadi antara asam sulfat dengan lauryl alcohol membentuk lauryl sulfat dan air. 

1 komentar: