Saat
ini penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk di
Indonesia .
Penyakit jantung disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah akibat terjadi
pengapuran dinding pembuluh darah. Pengapuran ini disebabkan timbunan asam
lemak jenuh di dinding pembuluh darah. Asam lemak jenuh ini banyak didapat
akibat sering mengkonsumsi minyak atau lemak yang banyak mengandung asam lemak
jenuh, seperti minyak kelapa, daging, lemak hewan, dan lain-lain.
Namun informasi bahwa minyak kelapa dan minyak sawit menyebabkan banyak penyakit, hal ini perlu diteliti ulang karena bisa jadi hanya akal-akalan orang barat agar produksi minyak kelapa dan minyak sawit kita ditolak dunia. Faktanya banyak penyakit yang bisa disembuhkan oleh minyak kelapa termasuk penyakit degenerative.
Salah satu sumber yang bisa dimanfaatkan untuk membuat minyak yang kaya akan kandungan lemak tak jenuh adalah jagung. Produksi jagung dunia saat ini menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan gandum.Edible oil merupakan minyak yang siap diolah untuk berbagai keperluan, seperti minyak sayur, margarine, minyak goreng, saus, dll. Edible oil dari jagung di dunia, dijual dengan premium price dikarenakan produksinya yang terbatas. Keunggulannya mudah dicerna, sumber asam lemak assensial dan vitamin E serta kaya akan kandungan asam lemak tak jenuh, yang memegang peranan penting dalam membantu mengatur tekanan darah dan menurunkannya.
Nilai tambah penggunaan jagung diIndonesia
tergolong rendah. Sebagian besar konsumsinya untuk pakan ternak, selebihnya
untuk tepung maizena, dan makanan ringan. Salah satu cara meningkatkan nilai
tambah jagung antara lain dengan mengekstraksi minyak didalamnya atau
menfermentasikan starch menjadi alkohol.
Namun informasi bahwa minyak kelapa dan minyak sawit menyebabkan banyak penyakit, hal ini perlu diteliti ulang karena bisa jadi hanya akal-akalan orang barat agar produksi minyak kelapa dan minyak sawit kita ditolak dunia. Faktanya banyak penyakit yang bisa disembuhkan oleh minyak kelapa termasuk penyakit degenerative.
Salah satu sumber yang bisa dimanfaatkan untuk membuat minyak yang kaya akan kandungan lemak tak jenuh adalah jagung. Produksi jagung dunia saat ini menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan gandum.Edible oil merupakan minyak yang siap diolah untuk berbagai keperluan, seperti minyak sayur, margarine, minyak goreng, saus, dll. Edible oil dari jagung di dunia, dijual dengan premium price dikarenakan produksinya yang terbatas. Keunggulannya mudah dicerna, sumber asam lemak assensial dan vitamin E serta kaya akan kandungan asam lemak tak jenuh, yang memegang peranan penting dalam membantu mengatur tekanan darah dan menurunkannya.
Nilai tambah penggunaan jagung di
Pendirian
pabrik ini selain untuk meningkatkan nilai guna biji jagung, juga untuk
menambah devisa negara yang saat ini sangat dibutuhkan dan dengan pendirian
pabrik ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional. Orientasi pasar untuk produk ini adalah di ekspor.
REAKSI KIMIA
REAKSI KIMIA
Proses pengolahan minyak jagung dari biji jagung adalah proses fisis yang tidak melibatkan reaksi kimia dalam pembentukan minyak jagung. Minyak jagung sudah ada dalam biji jagung hanya tinggal dikeluarkan dengan cara dipress/ditekan. Dan untuk memisahkan dari ampasnya dilakukan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik hidrocarbon.
Reaksi kimia dalam pabrik Edible oil dari biji jagung hanya ada di tangki neutralizer yaitu proses penyabunan kandungan free fatty acid (FFA) yang terdapat dalam minyak dengan senyawa basa sodium hidroksida. Sedangkan pengambilan minyaknya sendiri hanya melalui proses ekstraksi dengan menggunakan solven normal hexane tanpa adanya reaksi kimia, terjadi pada suhu kamar dan tekanan atmosferis. Sebagian besar proses yang terjadi hanya proses unit operasi.
URAIAN PROSESReaksi kimia dalam pabrik Edible oil dari biji jagung hanya ada di tangki neutralizer yaitu proses penyabunan kandungan free fatty acid (FFA) yang terdapat dalam minyak dengan senyawa basa sodium hidroksida. Sedangkan pengambilan minyaknya sendiri hanya melalui proses ekstraksi dengan menggunakan solven normal hexane tanpa adanya reaksi kimia, terjadi pada suhu kamar dan tekanan atmosferis. Sebagian besar proses yang terjadi hanya proses unit operasi.
Biji jagung
dipress ataupun dikecilkan ukuran bijinya untuk memudahkan pengambiln minyak
pada saat proses ekstraksi. Setelah proses pressing maka biji jagung diumpankan
ke dalam tangki ekstraksi yang dilengkapi dengan pengaduk dimana biji jagung dicampur dengan solven
normal hexane sehingga minyak yang terkandung di biji jagung dapat dikeluarkan.
Slurry yang keluar dari tangki ekstraksi
kemudian dipisahkan di centrifuge sehingga diperoleh cairan yang bebas dari
padatan (ampas). Cairan yang terdiri atas minyak dan n-hexane dipisahkan di
evaporator dengan cara menguapkan n-hexane. Uap n-hexane dan air diembunkan
kemudian dipisahkan di decanter-01 sehingga air dapat dipisahkan dari n-hexane,
n-hexane ini direcycle ke dalam tangki ekstraksi.
Minyak yang keluar evaporator diumpankan ke dalam tangki neutralizer untuk mereaksikan kandungan senyawa free fatty acid (FFA) yang ada di dalam minyak dengan senyawa basa sodium hidroksida sehingga terbentuk sabun. Hasil penyabunan di neutralizer kemudian dicuci dengan air di tangki pencuci sebelum dipisahkan di decanter-02 untuk memisahkan minyak dari air dan sabun serta sisa NaOH.
Minyak kemudian diumpankan ke dalam menara bleaching (pemucatan) pemucatan adalah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben seperti tanah serap (fuller earth), lempung aktif (activated clay) dan arang aktif atau dapat juga menggunakan bahan kimia.
Minyak kemudian diumpankan ke dalam menara deodorisasi yaitu adalah tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa (flavor) yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas (steam) dalam tekanan atmosferis atau vakum.
Minyak yang keluar evaporator diumpankan ke dalam tangki neutralizer untuk mereaksikan kandungan senyawa free fatty acid (FFA) yang ada di dalam minyak dengan senyawa basa sodium hidroksida sehingga terbentuk sabun. Hasil penyabunan di neutralizer kemudian dicuci dengan air di tangki pencuci sebelum dipisahkan di decanter-02 untuk memisahkan minyak dari air dan sabun serta sisa NaOH.
Minyak kemudian diumpankan ke dalam menara bleaching (pemucatan) pemucatan adalah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben seperti tanah serap (fuller earth), lempung aktif (activated clay) dan arang aktif atau dapat juga menggunakan bahan kimia.
Minyak kemudian diumpankan ke dalam menara deodorisasi yaitu adalah tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa (flavor) yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorisasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas (steam) dalam tekanan atmosferis atau vakum.
DIAGRAM ALIR
DATA UNTUK PROSES
Data Patent
untuk proses pengambilan minyak jagung dari biji jagung adalah US Patent No 4.944.954,
31 Juli 1990 dengan label Vegetable oil extraction process
Download United States Patent 4944954
31 Juli 1990 dengan label Vegetable oil extraction process
Download United States Patent 4944954
Tidak ada komentar:
Posting Komentar