Selasa, 31 Agustus 2021

© Manufacture of Carbon Black from Methane

Sejarah Karbon Hitam
Karbon hitam disebut "jelaga" di barat dan "shouen" di timur. Pada tahun 1740-an, produksi tanaman dimulai di Amerika Serikat, dan karena metode produksi yang digunakan, maka disebut "lampblack".Istilah "karbon hitam" berasal dari tahun 1870-an, ketika produk yang dibuat dari gas alam dijual dengan nama ini. Dan sejak itu nama itu berlaku. 
Proses Pembuatan Karbon Hitam
Karbon hitam dihasilkan dengan membakar minyak atau gas dengan banyak oksigen di dalam tungku besar. Dinding tungku yang dilapisi batu bata menjadi sangat panas karena oksigen dan minyak terbakar. Dengan memvariasikan jumlah minyak dan udara, suhu internal tungku dapat diubah, yang memungkinkan manipulasi ukuran partikel dan koneksi partikel dari karbon hitam yang dihasilkan. 
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan karbon hitam dari minyak sangat singkat sehingga tidak dapat dikonfirmasi oleh mata manusia. 
Metode Tungku Minyak
Metode tungku adalah metode produksi karbon hitam yang menggunakan dekomposisi termal berkelanjutan bahan baku menggunakan panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar dan udara. Untuk menahan suhu tinggi, bagian reaksi khusus dilapisi dengan bahan tahan panas. Udara panas dan bahan bakar (minyak) dimasukkan ke bagian ini untuk menjalani pembakaran sempurna, yang meningkatkan suhu hingga 1300 derajat. Ketika atmosfer bersuhu tinggi terbentuk, minyak bahan baku terus diatomisasi untuk dekomposisi termal.Gas bersuhu tinggi dengan karbon hitam yang terbentuk di hilir reaktor diatomisasi dengan air untuk menurunkan suhunya dengan cepat hingga 1000 derajat, yang menghentikan reaksi. Waktu antara pembentukan karbon hitam dan akhir reaksi sangat singkat—umumnya sekitar beberapa milidetik hingga 2 detik. 
Selama proses reaksi singkat ini, penyesuaian yang dilakukan pada bentuk reaktor dan kondisi pembuatan—seperti suhu reaktor dan waktu reaksi—memungkinkan pembuatan karbon hitam dengan ukuran dan struktur partikel yang berbeda (ikatan partikel).
Metode Lampu Hitam
Metode ini telah digunakan sejak zaman kuno dan terdiri dari memanaskan resin dari pohon untuk menghasilkan karbon hitam. Di Eropa, metode ini digunakan sampai pertengahan tahun 1930-an, ketika digantikan oleh metode tungku. Peralatan pembuatan jelaga terdiri dari pelat logam untuk menempatkan bahan baku, dan penutup dengan lapisan tahan panas untuk pengumpulan. Di antara pelat logam dan penutup, ada ruang di mana udara dapat menembus. Menyesuaikan jumlah udara mengontrol kualitas karbon hitam. Panas radiasi dari penutup menguapkan bahan mentah dan menghasilkan pembakaran parsial, menghasilkan karbon hitam. 
                                ( http://www.asahicarbon.co.jp/global_site/product/cb/manufacturing.html )

Meningkatnya permintaan karbon hitam menyebabkan proses produksi baru. Proses terpenting saat ini adalah proses furnace black. Ini dikembangkan di Amerika Serikat pada 1930-an dan secara substansial meningkat setelah Perang Dunia II. Ini adalah proses berkelanjutan, yang memungkinkan produksi berbagai kadar karbon hitam di bawah kondisi yang dikontrol dengan cermat. Hampir semua kualitas karet dan bagian penting dari karbon hitam tingkat pigmen sekarang diproduksi oleh proses hitam tungku. Namun demikian, proses lain, seperti proses hitam gas, hitam lampu, hitam termal, dan hitam asetilen, masih digunakan untuk produksi spesialisasi. 
Sementara karbon hitam secara eksklusif digunakan sebagai pigmen sampai awal abad ini, penggunaannya sebagai pengisi aktif dalam karet adalah titik awal untuk aplikasi baru yang berkembang pesat. Dalam produksi ban mobil, ditemukan bahwa tapak yang diisi dengan karbon hitam memiliki ketahanan abrasi yang jauh lebih tinggi daripada yang diisi dengan seng oksida. Penemuan ini, bersama dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor, merupakan dasar dari pentingnya karbon hitam saat ini sebagai pengisi karet.
Saat ini setidaknya 35 tingkat karbon hitam yang berbeda digunakan sebagai pengisi karet, dan sekitar 80 digunakan dalam pigmen atau aplikasi khusus. Total produksi dunia pada tahun 1994 adalah 6 × 106 t, dimana ca. 90% digunakan dalam industri karet.
Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, 6 Edition,2002 )

REAKSI KIMIA

Reaksi pirolisis Methane menjadi carbon merupakan reaksi  organik yang kompleks, dan melibatkan terjadinya reaksi samping yang berupa reaksi oksidasi menjadi carbon monoksida dan carbon dioksida.
Persamaan reaksi :                         


CH4                          ───>      C +  2 H2

CH4   +  1.5  O2   ───>     CO   +  2  H2O

CH4   +     2  O2   ───>     CO2  +  2  H2O

Reaktor yang digunakan adalah reactor alir pipa. Di dalam Reaktor terjadi reaksi pirolisis dalam fasa gas secara adiabatis. Reaktor beroperasi pada tekanan 8 atm dan suhu antara 1100-1800°C.
Konversi reaksi methane total sekitar 99%, dengan konversi reaksi 1 sekitar 60%.. Secara keseluruhan reaksi bersifat eksotermis (mengeluarkan panas).

URAIAN PROSES

Gas alam dan udara dengan jumlah mol oksigen dalam udara 1,1 kali dari mol umpan methane, sebelum direaksikan di dalam Reaktor Alir Pipa (RAP) terlebih dulu dipanaskan di dalam furnace untuk mencapai suhu reaksi 1100oC, kemudian baru direaksikan di dalam RAP pada tekanan 8 atm. 
Hasil reaksi cracking dari reaktor dengan suhu 1700oC didinginkan di dalam Quencher (Quench Zone) dengan menggunakan pendingin air dengan kontak langsung sehingga suhu akan turun drastis  menjadi 200oC. 
 Selanjutnya dialirkan menuju Cyclone separator untuk memisahkan carbon black dari gas-gas hasil reaksi. Gas buang dari Cyclone masih mengandung carbon black, sehingga gas-gas tersebut dialirkan menuju Elektropresipitator (Bag Filter) untuk dipisahkan carbon blacknya. Carbon black yang dipisahkan dari Cyclone Separator (CS) dan Elektropresipitator (BF) diangkut dengan screw conveyor untuk kemudian diangkut ke silo dengan bucket elevator. Dari silo carbon black dikemas untuk kemudian disimpan di dalam gudang penyimpanan produk sebelum didistribusikan.


DIGRAM ALIR




DATA UNTUK REAKTOR

REAKTOR

Jenis : Reaktor Alir Pipa

☻Kondisi operasi
 Suhu: 1100-1800°C
 Tekanan: 8 atm
 Sifat reaksi: eksotermis
 Kondisi proses: adiabatis–non isothermaal dengan pemanas awal (preheating) dalam furnace
 


  ☻ Kinetika reaksi      

Reaksi kimia:
Reaksi cracking methane menjadi carbon dalam reaktor merupakan reaksi komplek yang melibatkan banyak reaksi samping. Reaksi keseluruhan bisa dinyatakan dalam bentuk:

CH4                          ───>      C +  2 H2

CH4    1.5  O2   ───>     CO    2  H2O

CH4   +      O2   ───>     CO2  +   H2O

Persamaan kecepatan reaksi:
rA = k. CA
k = 2.40.1011 e-52100 / (1.987  T) det-1
                                   (AIChe Journal, Vol.13 No.1 January 1967)
rA   = kecepatan reaksi cracking methane  kmol/m3.det
CA  = konsentrasi methane kmol/m3.
k    = konstanta kecepatan reaksi, det-1.
T    = suhu, Kelvin

Data US Patent untuk proses produksi Carbon Black dari Methane adalah United States Patent No 7.655.209 B2,  2 Februari 2010 dengan label Process for Production o Carbon Black.

Selasa, 22 Muharam 1443 H / 31 Agustus 2021 M



Tidak ada komentar:

Posting Komentar