Adiponitril adalah senyawa organik dengan rumus
(CH2)4(CN)2. Dinitril ini, cairan kental,
tidak berwarna, merupakan prekursor penting untuk polimer nilon 66. Pada tahun
2005, sekitar satu juta ton diproduksi.
Karena nilai industri adiponitril, banyak
metode telah dikembangkan untuk sintesisnya. Rute industri awal dimulai dari
furfural dan kemudian dengan klorinasi butadiena untuk menghasilkan
1,4-dikloro-2-butena, yang dengan natrium sianida, diubah menjadi
3-heksedinitril, yang pada gilirannya dapat dihidrogenasi menjadi adiponitril:
ClCH2CH=CHCH2Cl + 2 NaCN
→ NCCH2CH=CHCH2CN + 2 NaCl
NCCH2CH=CHCH2CN + H2 → NC(CH2)4CN
Adiponitril juga telah dihasilkan dari asam
adipat, melalui dehidrasi diamida, tetapi rute ini jarang digunakan.
Mayoritas adiponitrile dibuat oleh hidrosianasi
butadiena yang dikatalisis nikel, seperti yang ditemukan di DuPont, dipelopori oleh Drinkard. Reaksi bersihnya adalah:
CH2=CHCH=CH2 + 2 HCN → NC(CH2)4CN
Proses ini melibatkan beberapa tahap, yang
pertama melibatkan monohidrosianasi (penambahan satu molekul HCN), menghasilkan
isomer pentenenitril serta 2- dan 3-metilbutenanitril. Nitril tak jenuh ini
kemudian diisomerisasi menjadi 3-dan 4-pentenenitril. Pada tahap akhir,
pentenenitril ini mengalami hidrosianasi kedua, dalam arti anti-Markovnikov, untuk menghasilkan
adiponitril.
3-pentenenitrile, terbentuk pada hidrosianasi
pertama, dapat mengalami metatesis alkena untuk menghasilkan disianobutena,
yang siap dihidrogenasi seperti dijelaskan di atas. Produk sampingan yang
berguna dari produksi adiponitril adalah 2-metilglutaronitril.
Rute industri besar lainnya melibatkan
hidrodimerisasi, mulai dari akrilonitril:
2 CH2=CHCN + 2 e− + 2 H+ → NCCH2CH2CH2CH2CN
Kopling elektrolitik akrilonitril ditemukan di perusahaan Monsanto.
Aplikasi
Hampir semua adiponitril dihidrogenasi menjadi
1,6-diaminoheksana untuk produksi nilon:
NC(CH2)4CN + 4 H2 → H2N(CH2)6NH2
Seperti nitril lainnya, adiponitril rentan
terhadap hidrolisis. Namun asam adipat yang dihasilkan lebih murah disiapkan
dengan rute lain.
Produksi
Pada 2018 ada sekitar 1,5 juta ton kapasitas.
Produsen utama adiponitril adalah:
• Ascend: Decatur, AL 400kt, diperluas menjadi
580kt pada tahun 2022
• Invista: Victoria,TX dan Orange,TX.
• Invista dan BASFjv 'Butachimie': Chalampé
(Prancis). Produksi akan ditingkatkan dari 100kt pada tahun 2020 menjadi 600kt.
• Asahi Kasei
BASF menutup pabrik ADN 128kt di Seal Sands
pada tahun 2009
Pada tahun 2015, pabrik 100kt Bahan Baru
Shandong Runxing mengalami ledakan dan tidak dibuka kembali. Pada tahun 2022,
Invista berencana untuk membuka pabrik 300-400kt di Shanghai.
REAKSI KIMIA
Reaksi pembentukan
glutaraldehide dengan bahan baku vinil etil eter dan acrolein akan melalui 2
reaksi utama sampai terbentuk glutaraldehide. Adiponitrile dihasilkan oleh reaksi antara asam adipat dengan ammonia yang
menghasilkan senyawa adiponitrile dan air dalam fase gas/uap dengan bantuan katalisator
padat.
Persamaan reaksi kimia dapat dituliskan sebagai berikut :
HOOC(CH2) 4COOH + 2 NH3 → NC(CH2) 4CN + 4 H2O
Reaktor yang digunakan adalah reactor fixedbed mulitubular. Konversi reaksi dari asam adipat sebesar 95%. Kondisi
operasi sekitar 260-380°C dengan tekanan atmoferis, Reaksi bersifat endotermis,
sehingga untuk mempertahankan suhu reaksi tetap dalam range terjaga dilakukan
pemanasan dengan menggunakan Dowterm A.
Umpan reactor selain bahan baku utama berupa asam
adipat dan ammonia juga dibutuhkan air
dalam sistem reaksinya. Diharapkan dengan adanya air dalam bentuk uap bisa mengurangi
reaksi samping yang tidak diinginkan semisal dekomposisi asam adipat dan lainnya.
Rasio mol asam adipat terhadap ammonia dan air adalah 1 : 32 : 4.
URAIAN PROSES
Asam adipat dari gudang penyimpanan diumpankan ke dalam tangki pelelehan (TP-01)
untuk dilelehkan/dicairkan sehingga berubah fase dari padatan menjadi
cair. Setelah cair kemudian asam adipat
dipompa untuk diuapkan di dalam vaporizer (V-01). Suhu uap asam adipat keluar
dari (V-01) sekitar 350°C.
Pada saat yang sama, ammonia cair dari tangki penyimpan diumpankan ke
dalam vaporizer (V-02) sehingga berubah fase jadi uap. Setelah penyesuaian
tekanan maka uap ammonia dicampurkan dengan uap asam adipat. Agar reaksi
pembentukan adiponitrile bisa sempurna tanpa disertai dengan reaksi samping
maupun pembentukan tar, maka diperlukan uap air dalam umpan masuk reactor.
Umpan reactor selain bahan baku utama berupa
asam adipat dan ammonia juga dibutuhkan
air dalam sistem reaksinya. Diharapkan dengan adanya air dalam bentuk uap bisa
mengurangi reaksi samping yang tidak diinginkan semisal dekomposisi asam adipat
dan lainnya. Rasio mol asam adipat terhadap ammonia dan air adalah 1 : 32 : 4
Adiponitrile dihasilkan oleh reaksi antara asam
adipat dengan ammonia yang menghasilkan senyawa adiponitrile dan air dalam fase
gas/uap dengan bantuan katalisator padat.
Persamaan reaksi kimia dapat dituliskan sebagai
berikut :
HOOC(CH2)
4COOH + 2 NH3 → NC(CH2) 4CN + 4 H2O
Reaktor yang digunakan adalah reactor fixedbed
mulitubular. Konversi reaksi dari asam adipat sebesar 95%. Kondisi operasi
sekitar 260-380°C dengan tekanan atmoferis, Reaksi bersifat endotermis,
sehingga untuk mempertahankan suhu reaksi tetap dalam range terjaga dilakukan
pemanasan dengan menggunakan Dowterm A.
Hasil reaksi kemudian didinginkan melalui alat penukar panas dan condenser
parsial. Suhu keluar condenser parsial 50°C sehingga senyawa ang mempunyai
titik didih tinggi akan mengembun dan ammonia yang titik didihnya paling rendah
akan dalam bentuk uap sebagian besarnya. Keluaran condenser parsial dimasukkan
ke dalam separator, sehingga embunan akan terpisah dari uap yang tidak
mengembun. Uap keluar dari separator yang terdiri atas sebagian besar uap
ammonia dan air, dikembalikan lagi ke Reaktor.
Embunan kemudian diumpankan ke
dalam Menara distilasi 01 (MD-01).
Menara distilasi 01 (MD-01) digunakan untuk memisahkan sebagian besar ammonia dan air sebagai hasil atas,
dimana hasil atas ini bisa direcycle ke dalam Reaktor. Hasil bawah Menara distilasi 01 (MD-01) yang
terdiri atas sebagian kecil air, adiponitrile dan asam adipat kemudian diumpankan ke dalam Menara distilasi 02 (MD-02).
Menara distilasi 02 (MD-02) digunakan untuk memisahkan sebagian besar adiponitrile sebagai hasil atas dan
sebagai produk utama. Hasil bawah Menara
distilasi 02 (MD-02) yang terdiri atas sebagian besar asam adipat dan
kemungkinan ada beberapa pengotor yang terbentuk sehingga dialirkan ke unit
pengolah limbah.
DIAGRAM ALIR
DATA UNTUK REAKTOR
REAKTOR
Jenis : Reaktor Fixedbed Multitubular
☻Kondisi operasi | |
Suhu | : 260-280°C |
Tekanan | : 2 atm |
Sifat reaksi | : endotermis |
Kondisi proses | : non adiabatis - non isotermal |
☻Katalisator | |||
Jenis | : Boron phosphat | ||
Bentuk | : silinder | ||
Ukuran | : 3/8 in x 3/8 in | ||
Bulk density | : 1422 kg/m3 | ||
| : 2370 kg/m3 |
☻ Kinetika reaksi
Persamaan reaksi kimia:
HOOC(CH2) 4COOH + 2 NH3 → NC(CH2) 4CN + 4 H2O
HOOC(CH2) 4COOH + 2 NH3 → NC(CH2) 4CN + 4 H2O
Kecepatan reaksi :
rA = k.pA .pB
k = 2.231 x 1029 exp( -48090/ T)
dengan :pA = tekanan parsial asam adipat, atm
pB = tekanan parsial ammonia , atm
T = suhu, K
k = konstanta kecepatan reaksi, kmol/kg kat.atm2.det
Harga konstanta kecepatan
reaksi yang diperlukan bisa dihitung dari data yang terdapat di US
patent.
Data patent untuk pembuatan Adiponitrile dari Asam Adipat dan Ammonia adalah US Patent 3.153.084, 13 Oktober 1964 dengan label Vaporization of adipicacid and reaction thereof with ammonia to produce adiponitrile
Kamis, 21 Zulqaidah 1442 H / 1 Juli 2021 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar