Titanium dioksida, juga dikenal sebagai titanium(IV)
oksida atau titania /taɪˈteɪniə/, adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia
TiO2. Bila digunakan sebagai pigmen, disebut titanium white, Pigment
White 6 (PW6), atau CI 77891. Ini adalah padatan putih yang tidak larut dalam
air, meskipun bentuk mineral dapat tampak hitam. Sebagai pigmen, ia memiliki
berbagai aplikasi, termasuk cat, tabir surya, dan pewarna makanan. Saat
digunakan sebagai pewarna makanan, ia memiliki nomor E E171. Produksi dunia
pada tahun 2014 melebihi 9 juta ton. Diperkirakan bahwa titanium dioksida
digunakan dalam dua pertiga dari semua pigmen, dan pigmen berdasarkan oksida
telah bernilai $13,2 miliar.
Produksi dan Kejadian
TiO2 terutama dihasilkan dari mineral
ilmenit. Rutile, dan anatase, secara nominal TiO2, terjadi secara
luas juga, mis. pasir pantai rutil, salah satu bentuk paling murni di alam.
Leucoxene adalah bijih lain. Safir bintang dan rubi mendapatkan asterismenya dari
pengotor rutil yang ada.
Minerologi dan
polimorf yang tidak biasa
Titanium dioksida terjadi di alam sebagai mineral
rutil dan anatase. Selain itu, ada dua bentuk mineral bertekanan tinggi yang
diketahui: bentuk seperti baddeleyite monoklinik yang dikenal sebagai
akaogiite, dan yang lainnya adalah bentuk seperti -PbO2 ortorombik
yang dikenal sebagai brookite, keduanya dapat ditemukan di kawah Ries di
Bavaria. Ini terutama bersumber dari ilmenit, yang merupakan bijih titanium
dioksida yang paling tersebar luas di seluruh dunia. Rutil adalah yang paling
melimpah berikutnya dan mengandung sekitar 98% titanium dioksida dalam bijih.
Fase metastabil anatase dan brookite berubah secara ireversibel menjadi fase
rutil kesetimbangan pada pemanasan di atas suhu dalam kisaran 600–800°C
(1.110–1,470°F).
Titanium dioksida memiliki delapan modifikasi –
selain rutil, anatase, akaogiite, dan brookite, tiga fase metastabil dapat
diproduksi secara sintetis (monoklinik, tetragonal, dan ortorombik), dan lima
bentuk tekanan tinggi (seperti α-PbO2, seperti baddeleyite , fase
seperti cotunnite, ortorombik OI, dan kubik) juga ada:
Mereaksikan senyawa logam oksida yang terdapat dalam bahan baku ilmenite
dengan asam sulfat sehingga membentuk garam sulfat. Garam sulfat relatif lebih
larut dalam air dibandingkan metal oksida. Reaksi kimia antara ilmenite dan
asam sulfat berlangsung pada suhu sekitar 110°C dan tekanan operasi 1 atm.
Reaksi yang terjadi di reaktor
sebagai berikut :
TiO2 + H2SO4 ===> TiOSO4 + H2O
FeO +
H2SO4 ===> FeSO4 + H2O
Fe2O3 + 3 H2SO4 ===> Fe2(SO4)3 + 3 H2O
Al2O3 + 3 H2SO4 ===> Al2(SO4)3 + 3 H2O
MgO +
H2SO4 ===> MgSO4 + H2O
CaO +
H2SO4 ===> CaSO4 + H2O
Reaksi yang terjadi di Hydrolizer
:
TiOSO4 + 2 H2O ===> TiO2.H2O + H2SO4
Reaksi yang terjadi sangat eksotermis
yaitu keluar panas maka untuk menjaga suhu operasi tetap 110°C diperlukan pendinginan dengan mengalirkan air
pendingin melalui coil yang dimasukan ke dalam reactor. Sedangkan reaktor yang
digunakan adalah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Untuk konversi 98%
diperlukan lama waktu tinggal sekitar 6 jam.
Reaksi akan berjalan baik jika kandungan
air dalam Reaktor cukup besar yaitu untuk media pelarutan asam sulfat sehingga
mudah terionisasi dan akan mudah bereaksi dengan garam ilmenit. Massa umpan H2SO4 excess 5%
dibandinkan umpan ilmenite dan konsentrasi H2SO4 yang
diumpankan ke dalam Reaktor adalah 40%.
Larutan asam sulfat 98% dari tangki penyimpan dialirkan ke dalam Tangki
Pencampur (TP-01) untuk diencerkan dengan air proses dan dicampur dengan arus
recycle yang berasal dari filtrate Centrifugal filter 02 (CF-02) sehingga
konsentrasi asam sulfat menjadi 40% dan air 60% diluar senyawa lainnya yang berasal
dari recycle CF-02, yaitu senyawa garam sulfat. Kemudian larutan ini diumpankan
ke dalam Reaktor.
Pada saat yang sama kristal ilmenite dari gudang juga diumpankan ke dalam
Reaktor. Di dalam reaktor terjadi reaksi antara ilmenite dengan asam sulfat membentuk
garam sulfat dan air dengan konversi 95% pada kondisi operasi 110°C dan 1 atm.
Hasil reaksi diumpankan ke dalam rotary drum filter (RDF-01) untuk
memisahkan sisa ilmenite yang tidak bereaksi dan silika oksida yang tidak larut
agar terpisah dari larutan garam sulfat.
Filtrate RDF kemudian diumpankan ke dalam evaporator (EVA-01) unuk
menguapkan sebagian air sehingga larutan garam sulfat menjadi larutan jenuh. Hasil
cair kemudian diumpankan ke dalam Crystalizer Swenson-Walker dengan cara
pendinginan sehingga suhu menjadi 10°C. Pada suhu 10°C kelarutan garam akan
berkurang dan akan membentuk kristal hidrat. Kristal hidtrat yang terbentuk
adalah FeSO4.7H2O, Fe2(SO4)3.3H2O,
Al2(SO4) 3.3H2O, MgSO4.7H2O
dan CaSO4.2H2O, diluar TiOSO4 yang tidak
membentuk kristal sehingga dalam larutan.
Padatan garam sulfat hidrat yang terbentuk dari crystallizer ini kemudian
dialirkan ke dalam centrifugal filter 01 untuk dipisahkan dari mother liquournya.
Filtrat (mother liquor) keluar centrifugal filter yang terdiri atas garam
sulfat termasuk TiOSO4, asam sulfat dan air dialirkan ke dalam tangki
hidrolizer (THYD-01) untuk dihidrolisis dengan air. Terjadi reaksi hidrolisis
antara TiOSO4 dengan air membentuk kristal TiO2.H2O
dan asam sulfat.
Slurry dari THYD kemudian dialirkan ke dalam
centrifugal filter 02 untuk memisahkan kristal TiO2.H2O dari larutan garam sulfat. Filtrat keluar CF-02
yang terdiri atas garam sulfat direcycle ke dalam tangki pencampur (TP-01)
sebelum dkembalikan ke dalam Reaktor. Cake TiO2.H2O
diumpankan ke dalam rotary kiln (RK-01) untuk dipanaskan sehinga air hidrat
kompleks akan terlepas terbentuklah padatan TiO2 sehingga diperoleh produk
kristal TiO2 dengan kadar 99.5%.
☻Kondisi operasi | |
Suhu | : 110°C |
Tekanan | : 1 atm |
Sifat reaksi | : eksotermis |
Kondisi proses | : isotermal-non adiabatis |
|
Persamaan kecepatan reaksi:
rA = k.CA.CB
k = 4.8903
rA = kecepatan rekasi , kmol/ m3.jam
CA = konsentrasi TiO2 , kmol/ m3
CB = konsentrasi H2SO4 , kmol/ m3
k = konstanta kecepatan reaksi, m3/j.kmol
Data US Patent untuk
pembuatan Titanium dioksida cukup banyak salah satunya United States
Patent 4014977, 29 Maret 1977
dengan label Process for the
hydrolysis of titanium sulphate solutions
Sabtu, 11 Desember 2021 / 6
Jumadil Awal 1443 H
#titaniumoksida
#skripsititaniumoksida
#tugasakhirtitaniumoksida
#skripsiteknikkimia
#prarancanganpabrikkimia
#prarancanganpabrikteknikkimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar