Metil klorida,
juga disebut Klorometana, Refrigerant-40, R-40 atau HCC 40, adalah senyawa
organik dengan rumus kimia CH3Cl. Salah satu haloalkana, itu adalah gas yang
tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar. Metil klorida adalah reagen
penting dalam kimia industri, meskipun jarang ada dalam produk konsumen. Klorometana
adalah organohalogen yang melimpah, antropogenik atau alami, di atmosfer.
Tebu dan emisi metil klorida
Dalam industri tebu, sampah
organik biasanya dibakar dalam proses kogenerasi listrik. Ketika terkontaminasi
oleh klorida, limbah ini terbakar, melepaskan metil klorida di atmosfer.
Deteksi antarbintang
Klorometana telah terdeteksi
dalam biner protostellar Kelas 0 bermassa rendah, IRAS 16293–2422, menggunakan
Atacama Large Millimeter Array (ALMA). Itu juga terdeteksi di komet
67P/Churyumov–Gerasimenko (67P/C-G) menggunakan instrumen Rosetta Orbiter
Spectrometer for Ion and Neutral Analysis (ROSINA) pada pesawat ruang angkasa
Rosetta. Deteksi mengungkapkan bahwa klorometana dapat terbentuk di daerah
pembentuk bintang sebelum planet atau kehidupan terbentuk. Klorometana telah terdeteksi di luar angkasa.
Produksi
Klorometana pertama kali disintesis
oleh ahli kimia Prancis Jean-Baptiste Dumas dan Eugene Peligot pada tahun 1835
dengan merebus campuran metanol, asam sulfat, dan natrium klorida. Metode ini
mirip dengan yang digunakan saat ini. Klorometana diproduksi secara komersial dengan
mengolah metanol dengan asam klorida atau hidrogen klorida, menurut persamaan
kimia:
CH3OH
+ HCl =====> CH3Cl + H2O
Sejumlah kecil klorometana
dihasilkan dengan mengolah campuran metana dengan klorin pada suhu tinggi.
Metode ini, bagaimanapun, juga menghasilkan lebih banyak senyawa terklorinasi
seperti diklorometana, kloroform, dan karbon tetraklorida. Untuk alasan ini,
klorinasi metana biasanya hanya dilakukan bila produk lain ini juga diinginkan.
Metode klorinasi ini juga menghasilkan hidrogen klorida, yang menimbulkan
masalah pembuangan.
Dispersi di lingkungan
Sebagian besar metil klorida yang
ada di lingkungan akhirnya dilepaskan ke atmosfer. Setelah dilepaskan ke udara,
masa hidup zat ini di atmosfer adalah sekitar 10 bulan dengan beberapa
tenggelam alami, seperti laut, transportasi ke stratosfer, tanah, dll.
Di sisi lain, ketika metil
klorida yang dipancarkan dilepaskan ke air, metil klorida akan hilang dengan
cepat melalui penguapan. [Waktu paruh] zat ini dalam hal penguapan di sungai,
laguna dan danau masing-masing adalah 2,1 jam, 25 jam dan 18 hari. Jumlah metil
klorida di stratosfer diperkirakan 2 x 106 ton per tahun, mewakili 20-25% Dari
jumlah total klorin yang dipancarkan ke stratosfer setiap tahun.
Penggunaan
Penggunaan skala besar
klorometana adalah untuk produksi dimetildiklorosilan dan senyawa organosilikon
terkait. Senyawa ini muncul melalui proses langsung.
Reaksi yang relevan adalah (Me =
CH3):
x MeCl + Si ======>
Me3SiCl, Me2SiCl2, MeSiCl3,
Me4Si2Cl2, ...
Dimethyldichlorosilane (Me2SiCl2)
memiliki nilai khusus (pendahulu silikon, tetapi trimetilsilil klorida (Me3SiCl)
dan metiltriklorosilan (MeSiCl3) juga berharga. Jumlah yang lebih
kecil digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan karet butil dan pemurnian
minyak bumi.
Klorometana digunakan sebagai
agen metilasi dan klorinasi, misal. produksi metilselulosa. Hal ini juga
digunakan dalam berbagai bidang lain: sebagai ekstraktan untuk gemuk, minyak,
dan resin, sebagai propelan dan zat peniup dalam produksi busa polistiren,
sebagai anestesi lokal, sebagai perantara dalam pembuatan obat, sebagai pembawa
katalis dalam polimerisasi suhu rendah, sebagai cairan untuk peralatan
termometrik dan termostatik, dan sebagai herbisida.
Aplikasi usang
Klorometana adalah zat pendingin
yang banyak digunakan, tetapi penggunaannya telah dihentikan. Klorometana juga
pernah digunakan untuk memproduksi aditif bensin berbasis timbal
(tetramethyllead).
Keamanan
Menghirup gas klorometana
menghasilkan efek sistem saraf pusat yang mirip dengan keracunan alkohol. TLV
adalah 50 ppm dan MAC adalah sama. Paparan berkepanjangan mungkin memiliki efek
mutagenik.
REAKSI KIMIA
Reaksi antara uap methanol dengan uap asam chlorida membentuk metal chloride terjadi dengan bantuan katalisator padat.. Jenis katalisatornya adalah KZnCl3 on Silica. . Suhu reaksi Reaksi
antara uap methanol dengan uap asam chlorida membentuk metal chloride terjadi dalam
fase gas dengan bantuan katalisator padat KZnCl3 on Silica. Reactor yang
digunakan adalah reactor ixedbed multitubular, dimana katalisator padat akan
menempati di bagian tube. Reaksi terjadi pada suhu operasi 200-300°C dan
tekanan sekitar 10 atm. Konversi yang dicapai sebesar 99% terhadap methanol .
Reaksi yang terjadi mengikuti persamaan
reaksi sebagai berikut:
CH3OH
+ HCl
====> CH3Cl + H2O
Reaksi bersifat
eksotermis, sehingga untuk menjaga suhu operasi di kisaran yang telah
diinginkan, maka perlu pendinginan. Pendingin yang digunakan adalah Dowterm A,
yang dialirkan disisi shell dari Reaktor fixedbed multitubular.
URAIAN PROSES
Reaksi antara CH3OH dan HCl terjadi dalam fase gas, oleh
karena itu maka larutan HCl 30% harus diuapkan dulu. Oleh karena titik didih
antara HCl dan H2O sangat berbeda jauh maka pada saat dipanaskan
(diuapkan) sebagian besar HCl menguap dan sebagian kecil H2O yang
menguap sehingga keluar dari vaporizer (pemanas) harus dipisahkan di separator.
Larutan HCl 30% dari tangki penyimpan kemudian masuk ke vaporizer-02 pada
tekanan 10 atm dan suhu 30°C dan keluar dari Vap-02 pada suhu 185°C.
Larutan methanol yang berasal dari
tangki penyimpan dialirkan dan diumpankan ke dalam Vaporizer-01 pada suhu 30°C
dan tekanan 10,2 atm. Uap keluar dar Vap-01 pada suhu 140°C tekanan 10 atm. Kemudian
uap yang terbentuk dicampur dengan uap HCl-air yang berasal dari Vap-02. Campuran
umpan ini dipanaskan di alat perpindahan panas dengan memanfaatkan gas panas
hasil reaksi. Setelah kondisi suhu sesuai
dengan suhu reaksi maka campuran uap methanol dan HCl diumpankan ke
dalam reaktor.
Reaksi kimia bersifat eksotermis (keluar panas) maka suhu keluar akan
lebih tinggi, oleh karena itu dapat dipakai untuk memanaskan umpan reaktor.
Hasil reaksi yang mengandung HCl, CH3Cl, CH3OH dan H2O
kemudian diembunkan di Condensor total sampai seluruh senyawa mengembun.
Kemudian larutan ini dipompa sampai tekanan naik menjadi 17,2 dan dipanaskan di
alat perpindahan panas sebelum diumpankan ke dalam menara distilasi (MD-01).
Menara distilasi digunakan untuk memisahkan sebagian besar methyl
chloride dari campurannya dengan sisa methanol dan air yang keluar dari
Reaktor. Hasil atas akan diperoleh methyl chloride dengan konsentrasi 92% dengan
kandungan HCl sekitar 8%. Untuk mendapatkan konsentrasi methyl chloride sebesar
99,9%, maka HCl yang masih ada harus dihilangkan dahulu dengan cara penetralan
menggunakan larutan sodium hidroksida NaOH 10% di dalam tangki neutralizer (TN-01).
Hasil penetralan kemudian diumpankan ke dalam
Decanter. Di dalam decanter akan terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas fase
ringan akan mengandung sebagian besar methyl chloride dan fase berat (bawah)
akan mengandung semua garam NaCl dan air. Kandungan methyl chloride dari
decanter sebagai produk bisa mencapai 99,9%. Selanjutnya produk disimpan di
tangki penyimpan produk.
DIAGRAM ALIR PROSES
DATA UNTUK REAKTOR
Jenis: Reaktor FixedBed Multitubular
Suhu : 210-267°C
Tekanan : 10 atm
Sifat reaksi : eksotermis
Kondisi proses : non adiabatic-non isotermal
☺ KatalisatorJenis : KZnCl3 on Silica
Bentuk : silinder
Ukuran : ¼ in x 1/8 in
Bulk density,B : 90 lb/ft3
Partical density,p : 155 lb/ft3
Void space : 0.42
Reaksi antara uap methanol dengan asam chlorida membentuk metal chloride terjadi dengan bantuan
katalisator padat. Reaksi terjadi pada permukaan katalisator, untuk itu reaktan
harus teradsorpsi pada permukaan katalisator. Setelah reaksi terjadi, maka
zat-zat terdesorpsi dari permukaan katalisator.
Reaksi yang terjadi mengikuti persamaan
reaksi sebagai berikut:
CH3OH
+ HCl
====> CH3Cl + H2O
Kecepatan reaksi :
r1
= k1.CA.CB
dengan :
ri = kecepatan reaksi ,
kmol/m3.j
CA = konsentrasi methanol , kmol/m3
CB = konsentrasi HCl , kmol/m3
Harga konstanta kecepatan reaksi ini dihitung berdasarkan data dari US.Patent No. 4935565
Data US Patent untuk proses pembuatan
Metil klorid dari methanol dan HCl salah satunya adalah United States Patent 4935565,
19 Juni 1990 dengan label Process and catalyst for hydrochlorination of hydrocarbons
Rabu,4 Rabiul akhir 1443 H / 10 November 2021 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar